MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA

Berbicara Bahasa Inggris merupakan suatu keterampilan yang melibatkan pemahaman kosakata, kemampuan gramatikal dan fungsi kebahasaan, serta keterampilan berkomunikasi. Hal inilah yang menyebabkan keterampilan dalam berbiacara Bahasa Inggris dinilai sulit oleh peserta didik. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik, cara pelafalan dalam Bahasa Inggris dianggap sulit karena berbeda dengan bahasa pertama mereka. Pembendaharaan kosakata yang mereka kuasai juga dirasa belum mumpuni sehingga mereka enggan untuk berbicara Bahasa Inggris. Dampaknya, peserta didik merasa malu dan belum memiliki rasa percaya diri untuk berbicara Bahasa Inggris sehingga peserta didik belum terbiasa untuk bicara Bahasa Inggris. Ketakutan inilah yang menyebabkan mereka belum mampu untuk meningkatkan keterampilan berbicara Bahasa Inggris. Selanjutnya, penerapan model, metode dan media pembelajaran yang  inovatif belum digunakan oleh guru secara maksimal sehingga belum bisa meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berbicara Bahasa Inggris Maka  dari  itu,  kegiatan  pembelajaran  yang  dilakukan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara Bahasa Inggris, terutama dalam materi yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait keharusan, larangan, dan himbauan, sesuai dengan konteks penggunaannya.

1.   Problem Based Learning

Serra  Oktafoura  Suminar,  Rini  Intansari  Meilani (2016) Model pembelajaran Problem Based Learning (pembelajaran    berbasis    masalah)    adalah    model pembelajaran  yang  ditujukan  untuk  mengembangkan motivasi belajar siswa, mendorong siswa untuk mampu berpikir       tingkat       tinggi,       mendorong       siswa mengoptimalkan   kemampuan    metakognisinya,    dan menjadi   pembelajaran   mejadi   bermakna   sehingga mendorong siswa memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan mampu belajar secara mandiri (Abidin, 2014). Berdasarkan hasil wawancara, PBL adalah model yang mendukung  agar  peserta  didik  berpikir  kritis  untuk memecahkan  masalah  kontekstual  dengan  kehidupan sehari hari. Dengan penggunaan model ini di harapkan siswa dapat belajar secara bermakna.

2.  2. Metode Role Play

Zulfitri, Yuliasari Harahap (2019) Role Play atau biasa disebut dengan bermain peran merupakan metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk mengimajinasikan dirinya berada pada suatu kondisi di luar kelas, atau memerankan tokoh lain dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan konteks.

Berdasarkan  latar  belakang  masalah,  kajian  literatur, dan hasil wawancara kepada rekan sejawat serta peserta didik, maka solusi untuk meningkatkan keterampilan berbicara Bahasa Inggris, terutama dalam materi yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait keharusan, larangan, dan himbauan, sesuai dengan konteks penggunaannya adalah dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning dan metode role play.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini


Langkah – langkah yang dilakukan untuk menghadapi Tantangan yang dihadapi:

1.  Peserta didik belum terampil melafalkan ungkapan dalam Bahasa Inggris karena berbeda dengan bahasa pertama mereka. Langkah yang dilakukan adalah dengan menerapkan metode pembelajaran drill. Metode ini merupakan pelatihan yang dilakukan secara berulang-ulang agar meningkatkan keterampilan peserta didik. Strategi ini diterapkan dengan cara menyajikan beberapa teks transaksional yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait keharusan, larangan, dan himbauan.

2. Kosakata yang  dimiliki  peserta didik masih terbatas sehingga membuat mereka belum percaya diri untuk mencoba menunjukkan keterampilan berbicara Bahasa Inggris. mengidentifikasi ungkapan ungkapan terkait materi yang terdapat dalam teks transaksional tersebut sehingga mereka bisa mendapatkan pemahaman kosakata baru. Selain itu, guru memberikan beberapa pertanyaan secara lisan sehingga mendorong siswa untuk lebih memahami isi teksnya.

3. Siswa  belum  terbiasa  untuk  berbicara  dalam  Bahasa Inggris sehingga siswa belum fasih untuk berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris.

Langkah yang dilakukan adalah dengan menerapkan metode role play. Peserta diminta untuk bermain peran berdasarkan teks transaksional yang telah mereka buat secara berpasangan. Metode ini memberikan kepada siswa untuk menunjukkan keterampilannya berbicara Bahasa Inggris. Selain melatih keterampilan berbicara mereka, metode ini juga bisa mendorong mereka agar percaya diri untuk terbiasa berbicara Bahasa Inggris.


Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau


Dampak dari aksi langkah langkah yang dilakukan:

Penerapan model Problem Based Learning dalam proses pembelajaran  mendorong  peserta didik  untuk  berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah. Masalah yang diberikan merupakan masalah kontekstual dengan mengaitkan materi pembelajaran yang diberikan dengan kehidupan sehari-hari.  Hal  ini membuat  pembelajaran menjadi lebih bermakna karena peserta didik dapat merasakan langsung manfaat pembelajarannya. (RAHMI, S.Pd)