SI ASIN (Supervisi Akademik Berbasis Coaching)
DEFINISI SUPERVISI
AKADEMIK
Supervisi
berasal dari kata ‘super dan ‘vision’. Super berarti tinggi, atas dan vision
artinya melihat, sehingga supervisi adalah melihat dari atas. Hal ini berarti
orang yang melihat itu mempunyai kemampuan lebih tinggi dari yang dilihat. Menurut
Glickmen (2007), supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuan mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Salah satunya adalah dengan metode coaching.
Adapun
tujuan dilaksanakannya supervisi akademik berbasis coaching ini adalah meningkatkan
kompetensi guru dalam mendesain pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.
Lebih
lanjut, dalam melaksanakan coaching terdapat alur yang harus kita perhatikan
yaitu alur STAR (Situasi, Tantangan, Aksi dan Refleksi).
SITUASI
Dalam
rangka meningkatkan kompetensi mengajar guru, Kepala Sekolah perlu melakukan berbagai
pendekatan. Sebagai pemimpin pembelajaran sekaligus penggerak di satuan pendidikan,
Kepala Sekolah harus memliki upaya-upaya untuk menjamin terlaksananya
pembelajaran yang berkualitas. Adapun inovasi yang dilakukan adalah Supervisi
Akademik Berbasis Coaching. Di SMPN 14 KOTA BIMA masih banyak bapak/ibu guru
yang menggunakan metode pembelajaran konvensional dan masih menggunakan cara
berpikir masa lampau sehingga peserta didik merasa bosan ketika menerima
pembelajaran. Hal ini menjadi atensi khusus dari Kepala Sekolah SMPN 14 KOTA
BIMA berdasarkan hasil observasi praktik mengajar dalam kelas terhadap beberapa
guru.
TANTANGAN
Dengan
situasi yang telah digambarkan di atas, tentunya Kepala Sekolah juga menghadapi
berbagai tantangan ketika melakukan observasi, antara lain akses sekolah yang kurang
menguntungkan, kondisi masyarakat sekitar yang tidak mendukung pendidikan anak-anak,
input data peserta didik yang masih kurang/minim dan kondisi bapak/ibu guru yang kurang
memiliki keterampilan pada bidang IT.
AKSI
Dengan
demikian, Kepala Sekolah berinisiatif untuk mencari berbagai solusi yaitu dengan
membuat inovasi supervisi akademik berbasis coaching. Setelah Kepala Sekolah
melakukan observasi dalam kelas, beliau segera melakukan refleksi dan tindak
lanjut dengan cara memanggil bapak/ibu guru satu per satu untuk diberikan tindakan.
Hal ini kita sebut dengan coaching. Adapun hal-hal yang disampaikan adalah
berupa pertanyaan terkait hasil observasi yang telah dilakukan, antara lain “Menurut
Anda, apakah bapak/ibu merasa telah mengajar dengan maksimal?”, “Menurut Anda,
apa yang menjadi kelebihan bapak/ibu ketika mengajar?”, “Menurut Anda, apa yang
menjadi kekurangan bapak/ibu guru ketika mengajar?”, “Jika ada kekurangan, apa tindakan
yang akan bapak/ibu lakukan selanjutnya?”.
REFLEKSI
Setelah
Bapak Kepala Sekolah melakukan pengamatan berdasarkan situasi, mengidentifikasi
beberapa tantangan dan melakukan aksi nyata, langkah selanjutnya adalah menyampaikan
dampak yang dihasilkan/dirasakan terhadap bapak/ibu guru dan peserta didik. Dampak
yang dihasilkan yang pertama adalah adanya tindak lanjut observasi kelas. Dampak
yang kedua adalah cara mengajar bapak/ibu guru sudah mulai efektif, mulai dari kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti hingga kegiatan penutup. Setelah diamati pada saat
proses pembelajaran mayoritas siswa terlihat aktif belajar dan memberikan respon positif
terhadap materi yang disampaikan oleh bapak/ibu guru.
Demikian
uraian PRAKTIK BAIK yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMPN 14 KOTA BIMA, Bapak
Fris Wahyuddin, S.Pd., M.Si.
Bersama
SMPELAS GEN kita wujudkan Merdeka Belajar.